DEAR
KAMU…
Taka ada keraguan tentang aku yang
menyayangi serta mencintaimu, rindu jadi bukti yang otentik bagi hatiku
sendiri, namun semua seakan tak berarti karna hanya diriku sendiri yang
meyakini semua itu. Hubungan ini memang tanpa status, rumit, bahkan hampir tak
jelas, ditambah lagi komunikasi kita yang semakin hari sungguh semakin jauh,
jujur saja semakin hari aku merasa semakin risi untuk menghubungimu, banyak
faktor yang membuat hatiku gundah saat berniat menghubungimu, entah kau
menyadarinya atau tidak, namun yang jelas aku kini menderita menahan rindu pada
seseorang yang amat berarti bagiku dan kini ia semakin menjauh dariku.
Untuk tau kabarmu pun kini aku tak
mampu, apalagi menatap dan menyentuh wajahmu dengan kedua telapak tanganku,
rasanya semakin mustahil. Sering ku coba mengajakmu untuk bertemu, namun seakan
kau ingin menjauh dariku, aku sendiri tak mengerti itu kata pisah yang halus
atau memang kau sedang ingin sendiri. Tau kah engkau bahwa kini ku
mengkhawatirkanmu, kau yang selalu berlaga sehat itu ku tau sebenarnya sungguh
lemah.
Sehatlah engkau disana, karna hanya
doa yang bisa kuberi sebagai tanda cintaku yang tak berbukti padamu, bahagialah
engkau disampingnya, karna sungguh bukan ku tak mau ada disampingmu, namun
tangan Tuhan belum sampai kesana, tahan airmatamu yang selalu keluar itu,
sejujurnya aku tak pernah suka kau menangis. Menyayangimu ternyata lebih sukar
dari yang ku kira, merindumu ternyata lebih dalam dari yang kusangka, namun
kupercaya masih ada keajaiban kedua untuk cintaku, hidupku akan indah
berdampingan dengan cinta yang sesungguhnya ku ingini, meski aku sendiri tak pernah
tau kapan masa itu kan kujelang.
Ku tahu sedikit percayamu pada semua
kata-kata cintaku, tapi itu semua tidaklah penting, karna aku mencintaimu
dengan atau tanpa balasan darimu, namun ketika kau mengerti bahasa hatiku nanti,
kuyakin kau kan menjadi miliku seutuhnya, tanpa keraguan, tanpa rintangan, dan
tanpa dinding pemisah.
Bila kini kau ingin menjaga jarak
dariku, maka aku akan terima, karna memang seharusnya seperti itulah kita, biar
kucoba habiskan detik-detik waktuku bersama rindu, kau tau? Ketika hujan turun
aku selalu mengingatmu, dan airmata selalu terurai tak terasa ikut memberi rasa
pada titik air hujan yang tanpa rasa, entah seberapa dalam rinduku, namun dalam
Laut Banda kukira itu tak seberapa.
Cinta, baiklah engkau disana, aku
tak mampu mengawasimu, apalagi menjagamu, ingat, hanya dirimu sendiri yang saat
ini dapat menjaga dirimu dengan baik, maka kutitipkan raga wanita yang paling
kucintai di dunia ini pada dirimu, kuharap kau dapat menjaga kepercayaanku
padamu, jagalah dia dengan baik, jagalah dia untuk ku, aku akan segera ada
dihadapanmu jika kau menginginkannya, meski dengan segala kurangku, tapi aku
berjanji untuk itu.
Kasih, sampai saat ini ku belum
mampu membuktikan cintaku, tapi ku harap tetap ada sedikit ruang dihatimu untuk
namaku, kau pun mengerti aku tak memiliki banyak daya untuk cinta ini, tapi
selama ku bernyawa ku kan coba untuk buktikan semua itu, meski harus penuh
kesabaran dan penderitaan. Aku akan tetap mencintaimu apapun yang terjadi,
lakukanlah apa yang kau kehendaki, aku akan berada dibelakangmu, mencoba
mengerti semua inginmu.
0 komentar:
Posting Komentar